Laporan Wartawan Tribunnews.com Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM - VALENTINO Rossi identik dengan nomor 46, yang
merupakan warisan dari ayahnya, Graziano Rossi. Namun, untuk mengenang
dan menghormati rekan
senegaranya, mendiang Marco Simoncelli yang tewas di Sepang, juara dunia
MotoGP tujuh
kali ini siap mengganti nomor 46 menjadi nomor 58, yang identik dengan
nomor milik
Simoncelli.
Keinginan memakai nomor 58 pada motornya masih jangka panjang, dan
paling mungkin direalisasikan musim 2012 mendatang. Untuk jangka pendek,
The Doctor akan memakai nomor 58 pada helm terbarunya pada balapan
sesi terakhir di Valencia 6 November mendatang.
Tak sekadar memasang nomor 58 di helmnya, sejumlah gambar maupun
warna yang biasa identik dengan helm Simoncelli pun akan dilebur dalam
helm Rossi nanti.
Helm baru itu didesain oleh Aldo Drudi, desainer Italia yang juga membuat
helm khusus untuk Simoncelli. Di antara desain yang disiapkan adalah warna
merah putih, serta gambar cakar kaki harimau --keduanya identik dengan
helm Simoncelli--, dipadukan dengan simbol matahari yang biasa dipakai
Rossi di bagain belakang helmnya.
Kubu Ducati juga menyatakan tak menolak jika Rossi memang akan
menggunakan nomor 58 di motor Ducati Desmosedici GP 11 untuk balapan
musim depan.
Dengan sentimentil, Rossi lantas memajang di twitter miliknya @ValeYellow 46
foto dirinya yang sedang saling menyalip di tikungan dengan Simoncelli di
Sirkuit Misano lalu.
"Saya akan mengenangnya selalu. Duel seru di Misano. Pertarungan yang
sungguh sengit," tulisnya. "Marco adalah pembalap hebat, kami punya
kenangan bersama. Kami biasa bertemu di setiap harinya. Kami berlatih
bersama dan juga membalap bersama di berbagai tipe mesin sepeda motor."
Rossi sendiri ikut mendampingi rombongan yang mengangkut jenazah
Simoncelli dari Kuala Lumpur Malaysia. Rombongan itu mendarat di Bandara
Fiumicino Italia (25/10/2011), dan langsung dibawa ke rumah duka yang
terletak di Coriano, Provinsi Rimini.
Dalam rombongan ini, tampak pula ayah Simoncelli, Paolo dan kekasih
Simoncelli, Kate. Paolo yang masih berduka sempat menyampaikan ucapan
terima kasih atas dukungan dan ucapan bela sungkawa yang terus mengalir.
"Terima kasih kepada semua dan saya sangat bahagia dengan cara dunia
bereaksi. Yang begitu bodohnya kami tidak mengetahui bagaimana pentingnya
Marco bagi semuanya. Dia sangat spesial, orang mengerti dia jujur dan
apa adanya," tambahnya.
Pembalap Gresini Honda ini meninggal dunia di Grand Prix Malaysia di atas
lintasan Sirkuit Sepang, Minggu 23 Oktober 2011. Pembalap berjuluk Super
Sic ini meninggal beberapa saat setelah insiden maut yang melibatkan pembalap
Tech 3 Yamaha, Colin Edwards dan Rossi.
Jenazah pembalap 24 tahun ini akan disemayamkan di Gereja Santa Maria
untuk memberikan kesempatan terakhir kepada keluarga, teman, dan tim
Gresini sebelum akhirnya disemayamkan Kamis (27/10/2011) waktu setempat.
Editor: Ade Mayasanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar